Berkarya di Jaman Digital, Sebuah Pemikiran untuk Musisi dan Sound Engineer

Pusing Mengurus Studio Rekaman & Latihan ? Pakai Aplikasi Freeware ini !

Walau semua musisi / audio engineer sudah merasakan indahnya dunia internet pada jaman digital ini, anehnya masih banyak yang berpikiran lokal saja, atau istilahnya ‘Think & Act (only) Locally‘Ā !

Sayang sekali šŸ™

Masih ada yang berpikiran sbb :

  • Gimana ya caranya masuk label rekaman (major label) ?
  • Gimana cara dapetin klien di sekitar area studio ?
  • Gimana cara jual musik ditengah pembajakan yang merajalela ?
  • Gimana cara survive di dunia musik ?

Yang harus diubah adalah cara berpikir / mindset bahwa berkarya di jaman ini hanya utk masuk label rekaman atau sekedar jualan jasa musik secara lokal / kota lokasi studio atau pikiran sempit lainnya.

KENAPA ?

Karena sekarang dunia sudah jadi kampung global ! Tidak ada lagi batas-batas berkarya dan menjual karya ! Jangan penjarai pikiranmu dengan hanya berkarya lokal saja !

Mau contoh ?

  • Ogi, salah satu mahasiswa saya dulu di UPH dan tinggal di Pejaten Jakarta Selatan dan rekannya Fajar, beberapa waktu lalu sudah bisa menembus Hollywood & bekerja barengĀ dengan Joe Trapenese, composer musik untuk film-film box office Hollywood seperti Bourne Legacy, Tron, Oblivion dll.Ā Ini karena film ‘The Raid 2’ dibeli hak edarnya oleh Sony Amerika dan di produksiĀ di Hollywood dan ilustrasi musiknya di kerjakan sinergi antara komposer Indonesia dan Amerika.
    Bahkan OgiĀ & Fajar juga ikut mengawasi proses paska produksi utk film The Raid 2 di Studio Post Pro ternama di dunia yaitu Skywalker, yg pemiliknya George Lucas dan Disney. Cek ceritanya di forum ArtSonica ini : http://forum.artsonica.com/viewtopic.php?f=67&t=2192. Ini contoh salah satu film yang musiknya digarap Ogi, The Raid 2 (termasuk trailer ini) :

    Hebat bukan ? Siapa yang bisa menyangka dari Pejaten bisa ke Hollywood šŸ˜€
  • Mas Poncho Satrio, gitaris dan educator (pemilik sekolah #GuitarDojo : https://www.facebook.com/ponchguitardojo) yang menjual albumnya hingga keluar negeri. Albumnya ini sering dibeli fans dari Mexico, Jepang, Amerika dll. Selain album, beliau juga aktif share ilmu tentang gitar dan bermusik via youtube channelnya https://www.youtube.com/user/Ponch dan dikenal dekat dengan banyak musisi mancanegara seperti Ron Thal, Guthrie Govan dll. Cek album-album instrumental gitarnya yang keren-keren di Online Store web Ponch Satrio !
    Tomomi dari Jepang, salah satu fans yang membeli album2 karya Ponch Satrio
    Tomomi dari Jepang, salah satu fans yang membeli album2 karya Ponch Satrio
  • Murid saya dari Kalimantan Selatan, Jefry Albari Tribowo yang masih 20 thn-anĀ yangĀ dengan skillnya dan ketepatan membaca kebutuhan klien, bisa menang lomba jingle BNI cabang London dan mendapat hadiahĀ ā‚¬1500 atau setara Rp22 juta saat itu. Bukan itu saja, kebanggaan jinglenya diputar di Eropa tidak bisa digambarkan ! Ini dia jinglenya :
  • Saya sendiri sudah menjualĀ musik (sampai saat ini) senilai $524 dari jualan musik online di www.AudioJungle.net. Pembelinya orang bule semua :D. Kecil angkanya ? Ya lumayan juga karena yg saya jual itu musik-musik instrumental saya yang ditolak klien / sudah tidak terpakai. Dan ini seperti passive income, uang masuk rutin tanpa perlu kerja lagi karena setiap beberapa waktu, ada yang beli musik saya šŸ˜€

    Tentang berjualan di AudioJungle.net ini saya pernah share di Newsletter ArtSonica ini : http://us3.campaign-archive2.com/?u=a103047e2a361db866cfa8e9e&id=f399e120cc

  • Saya juga pernah dapat klien dari luar negeri yaitu Timor Timur yang ini :

    Mereka kontak via Facebook yang berlanjut ke proses produksi rekaman di Jakarta.Lalu ada klien dari Karibia, sehingga menghasilkan musik utk video ini (Info detil di http://agushardiman.com/portfolio/60/) :

    Juga beberapa klien dari India dengan proyek Voice Over yang pengerjaannya butuh waktu 2 bulan dimana setiap hari saya take voice talent, dibayarnya $XXXX (US dollar empat digit), yg berawal dari kontak via email saja.
  • Kuassa, developer asal Bandung yang menciptakan plugin-plugin VST, RTAS, AAX & RE (Reason Extension) dan berhasil terjual ribuan kali diluar Indonesia, cekĀ artikelĀ Kuassa, Developer Plugin Lokal dengan Prestasi Internasional !
  • Endah & Rhesa, duet musisi yang sering dipanggil manggung keluar negeri, ke Singapore, Perancis dll seperti kita lagi jalan2 keluar kota. Cek mereka di www.endahnrhesa.com.
    Mau tau apa spesialnya mereka ? Waktu bikin album 1 & 2, mereka rekaman di rumah saja dgn treatment akustik menggunakan kasur dan lemari, cek video ini :

    Ini video tahun 2010…lihat bagaimana mereka sekarang (cek website http://www.endahnrhesa.com/), sering di undang mentas diluar negeri, punya cafe sendiri (@earHouse) dan bisa mendukung banyak musisi !
  • Contoh-contoh teman-teman lainnya (silakan share kisah Anda di bawah artikel ini) !




Btw, bukan uangnya yang penting tapi berkarya jangan sesempit menjadi band label saja !
Perluas wawasanmu !

Poinnya ?

Bolehlah kamu bertindak lokal, tapi jangan lupa, ada pasar yang lebih besar di luar Indonesia sana yaitu PASAR DUNIA ! Jadi…

Think Globally, Act Locally !

Catatan : Artikel ini adalah repost dari artikel yang pernah saya tulis padaĀ LinkedIn saya ini tetapi yang ini sudah lebihĀ update dan saya tambahkan beberapa hal :Ā https://www.linkedin.com/pulse/20140831110940-131479832-berkarya-di-digital-age-sebuah-pemikiran-untuk-musisi-sound-engineer
Pusing Mengurus Studio Rekaman & Latihan ? Pakai Aplikasi Freeware ini !

12 comments on “Berkarya di Jaman Digital, Sebuah Pemikiran untuk Musisi dan Sound Engineer

  1. Speechless,, sungguh mas agus hardiman ini adalah mario teguhnya sound engineer, trutama bagi pemula spt sy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.